Tulisan ini merupakan bagian akhir dari cara pengendalian penyakit tanaman, setelah sebelumnya kita membahas pengendalian penyakit tanaman dengan cara penggunaan kultivar yang tahan terhadap penyakit.
Pengendalian Kimiawi
Aplikasi zat-zat kimia untuk mengendalikan penyakit dan hama merupakan kegiatan yang mahal dan berbahaya. Oleh karena itu, penting bahwa cara-cara penggunaan yang telah diuraikan pada setiap kemasan diikuti setepa-tepatnya untuk mengurangi kebutuhan akan pengendalian kimiawi. Namun demikian, penggunaan zat kimia sekarang merupakan kegiatan baku dalam produksi sayuran modern. Bahkan dalam beberapa keadaan hal ini mutlak dilakukan.
Fungisida paling umum digunakan sebagai semprotan dedaunan, yang sering harus diulang jika keadaan cuaca mendukung kegiatan patogen yang tinggi. Umumnya dimungkinkan untuk menunggu sampai munculnya gejala-gejala penyakit pertama, terutama karena sekarang banyak tersedia fungisida sistemik. Resiko dengan patogen terbawa udara, seperti bercak basah pada kentang, merupakan hal yang harus selalu dilakukan pemerikasaan harian. Demikian luas rentang zat kimia yang tersedia sehingga nasihat ahli harus diusahakan sebelum memulai suatu program penyemprotan, tetapi fungisida tembaga dan sulfur (belerang) masih tetap murah dan efektif.
Bakteri tidak begitu terpengaruh pengendalian kimiawi seperti jamur. Karena antibiotik tidak diizinkan digunakan pada bagian-bagian tanaman yang dapat dimakan, walaupun mereka dapat digunakan untuk menghilangkan bakteri baik dari biji maupun bahan tanaman vegetatif. Fungisida tembaga cukup efektif terhadap beberapa bakteri pada tomat (Xanthomonas campestris pv. vesicatoria). Penggunaan benih bersih dan higiene yang baik masih merupakan pengendalian patogen bakteri terbaik.
Bagi virus, tidak ada penegendalian kimiawi yang ekonomis. Harus ditekankan bahwa dengan keanekaragaman dan kekhususan banyak fungisida modern, beberapa diantaranya sangat khusus untuk penyakit tertentu., maka diagnosa yang tepat dari penyakit merupakan keharusan. Sebagai contoh, bentale dan senyawa-senyawa sebangsanya, sama sekali tidak efektif terhadap Phycomycetes, yang mencakup embun tepung. Lainnya, seperti triforin, propiconasol dan oksikarboksin, adalah khusus untuk penyakit karat dan atau embun tepung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar