Setelah bibit coklat telah siap dipindahkan ke lahan perkebunan, baik coklat yang telah disemaikan dengan cara konvensional ataupun yang dikecambahkan dengan teknik okulasi, maka haruslah terlebih dahulu dipersiapkan lahan tempat tumbuhnya coklat kelak, beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan penanaman agar coklat dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang banyak dan sehat diuraikan di bawah ini:
A. Penanaman
1. Melakukan penanaman tanaman pelindung untuk melindungi coklat dalam pertumbuhannya. Umumnya tanaman pelindung yang dipilih adalah Leucaena glauca dan Flemingia congesta, yang selain berfungsi sebagai pelindung juga dapat dijadikan sebagai mulsa penutup tanah. Penanaman pohon-pohon pelindung ini harus dilakukan 3 atau 4 bulan sebelum penanaman bibit dengan jarak 3 x 3 m dari lubang untuk penanaman bibit coklat nantinya.
2. Pembuatan lubang-lubang penanaman coklat dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm, kemudian biarkan lubang tersebut untuk sementara waktu. Selama masa tersebut, isi lubang-lubang tersebut dengan bahan pupuk hijau yang tersedia, potongan rumput, pangkasan pohon pelindung atau lainnya yang mangandung bahan pupuk sejenis, tindakan tersebut diharapakan akan memperbanyak humus tanah. Menjelang musim penghujan ( bulan Desember ), kira-kira pada bulan Oktober - November tutuplah lubang-lubang tersebut dengan tanah yang diambil dari lapisan atas tanah disekitar lubang, sedangkan tanah bekas galian terdahulu digunakan untuk menutup lubang tempat mengambil tanah lapisan atas tadi.
3. Penanaman bibit coklat sebaiknya dilakukan pada akhir bulan November, untuk mencegah penggenangan air hujan sebaiknya di antara larikan-larikan tanaman dibuatkan rorak atau parit untuk mengalirkan air.
4. Pemangkasan pada tanaman pelindung sebaiknya dilakukan agar peredaran udara baik serta cahaya banyak masuk, bagian yang dipangkas adalah pada bagian atas ranting dan daun-daun pohon pelindung. Sisa-sisa pemangkasan sebaiknya digunakan untuk menutupi permukaan tanah yang berdekatan dengan tanaman coklat. Dengan demikian potongan tersebut akan berfungsi ganda sebagai mulsa tanah dan sebagai humus jika telah melapuk nantinya.
B. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang biasanya dilakukan adalah penyiangan dan pemangkasan tanaman coklat. Penyiangan rumput yang tumbuh disekitar tanaman coklat (kurang lebih 1 m jarak dari batang tanaman ke arah luar) harus dilakukan karena: Rumput merupakan saingan berat tanaman coklat dalam mengambil unsur hara dan air yang diperlukan bagi tanaman coklat melalui pemupukan dan air hujan yang mengandung unsur hara. Namun, tidak berarti seluruh rumput yang tumbuh di lahan harus dibersihkan, selain untuk mencegah erosi juga lebih hemat tenaga (cukup lakukan pemangkasan tapi tidak perlu dicabut sampai ke akar-akarnya).
Selain penyiangan, pemangkasan tanaman coklat juga perlu dilakukan dengan tujuan agar:
1. Bentuk percabangan pohon coklat lebih seimbang, sehingga penyebaran daun akan merata dalam penerimaan sinar matahari.
2. Mengurangi dan menghilangkan cabang-cabang yang tidak diperlukan seperti tunas-tunas air, tunas sapu, cabang yang sakit, yang kering, cabang yang terlindung dan cabang yang tidak dapat berasimilasi sendiri.
3. Terjadinya aerasi yang baik.
4. Dapat meningkatkan produksi.
5. Pembentukan pohon yang baik dengan cabang-cabang yang dimilikinya merupakan cabang-cabang utama yang pertumbuhannya kuat dan berproduksi lebih baik.
C. Pemupukan
Bagi tanaman coklat, pupuk yang paling baik adalah pupuk organik, tetapi bukan berarti pupuk anorganik tidak diperlukan. Pupuk anorganik tetap dibutuhkan oleh tanaman coklat meskipun sifat dan manfaatnya tidak selengkap pupuk organik.
Pemupukan tanaman coklat dengan pupuk anorganik sebaiknya jangan terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Sejak tanaman coklat berumur 1 tahun, pemupukan harus dilakukan 2 kali setahun, dengan dosis anjuran sebagai berikut:
1. Umur 1 tahun, pupuk N (ZA), 2 kali @ 25 gr, pupuk P 2 kali @ 12,5 gr, dan pupuk K 2 kali @ 12,5 gr.
2. Umur 2 tahun, pupuk N (ZA), 2 kali @ 50 gr, pupuk P 2 kali @ 25 gr, dan pupuk K 2 kali @ 25 gr.
3. Umur 3 tahun, pupuk N (ZA), 2 kali @ 100 gr, pupuk P 2 kali @ 50 gr, dan pupuk K 2 kali @ 50 gr.
4. Umur 4 tahun, pupuk N (ZA), 2 kali @ 200 gr, pupuk P 2 kali @ 100 gr, dan pupuk K 2 kali @ 100 gr. Dan seterusnya.
Sebaiknya pemupukan dilakukan pada awal musim hujan dan pada akhir musim hujan.
(Sumber foto: ragambudidaya.blogspot.com) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar