Tuan dan nyonya pengunjung setia kami, di Negara kami Indonesia beberapa waktu belakangan ini dalam tahun 2015, mengalami bencana kabut asap dan musim kemarau berkepanjangan, selain dampak langsung terhadap kesehatan, bencana tersebut juga membuat aktifitas bercocok tanam menjadi terganggu, salah satunya kelompok tani Tedong Bongak di pedalaman Piniki Kabupaten Wajo.
Sekitar 1000 batang cabe polybag kelompok tani tersebut mengalami apa yang disebut dengan istilah HSMTM (Hidup Segan Mati Tak Mau), bagaimana tidak air yang menjadi sumber kebutuhan utama bagi pertanaman cabe polybag tidak tercukupi, bisa dibayangkan usaha pertanaman cabe polybag mereka kali ini akan gagal total.
Selama lebih kurang enam bulan masyarakat tani mengalami cobaan nan tak tertanggungkan tersebut, pada akhirnya bulan November 2015 hujan mulai turun membasahi tanah, halnya dengan pertanaman cabe polybag kelompok tani Tedong Bongak pun mulai menggeliat, meski pada akhirnya ada juga beberapa pokok tanaman cabe yang mati meragan, akibat perubahan cuaca yang cukup drastis ini, melihat pemandangan cabe polybag yang sedang berusaha mempertahankan hidup tersebut, salah seorang anggota kelompok berinisiatif untuk mengusahakannya agar tetap menghasilkan, maka tak ayal lagi penyelamatan harus dilakukan agar usaha selama tiga bulan yang dilakukan untuk penanaman tidak sia-sia begitu saja.
Melalui artikel singkat ini kami coba merangkum, bagaimana usaha penyelamatan cabe yang tidak mungkin lagi berbuah itu, sekiranya tuan dan nyonya mengalami persolan yang sama pula seperti persoalan kelompok tani diatas, bolehlah menyimak bagaimana trik penyelamatan itu dilakukan.
Trik penyelamatan cabe yang hampir tidak mungkin berbuah
1. Curah hujan yang meningkat membuat tanah dalam polybag menjadi tergenang oleh air, hal ini salah satu penyebabnya tanaman cabe menjadi stres, oleh sebab itu hal pertama yang dilakukan adalah membuat lobang tempat keluarnya air pada bagian atas polybag tanaman cabe.
2. Pindahkan polybag ke areal yang cukup mendapatkan sinar matahari, hal ini dimaksud pabila terdapat panas dalam waktu singkat, tanaman cabe polybag mencukupi kebutuhan cahaya untuk fotosintesisnya.
3. Pangkas daun pada bagian pangkal batang, usahakan daun yang tertinggal tersebut hanya percabangan diatas saja, kemudian biarkan selama dua minggu, selama waktu tersebut tanaman cabe memiliki kekuatan yang cukup untuk memasak makanan untuk percabangan daun yang tidak terlalu banyak.
4. Selama dua minggu tersebut tetap dilakukan pengamatan intensif bagaimana perkembangan cabe polybag, biasanya pada bagian pangkal batang yang daunnya sudah dipangkas tadi akan tumbuh kembali daun-daun baru, nah jika daun lama pada percabangan atas menunjukkan gejala keriting, maka jangan tunggu lama-lama segera pangkas bagian percabangan atas tersebut, dengan asumsi daun baru pada bagian pangkal batang telah muncul.
5. Lakukan pemangkasan percabangan atas jika hal seperti point 4 terjadi pada seluruh tanaman cabe polybag.
6. Sambil mengamati daun muda tumbuh mulai dari pangkal batang, sebaiknya dilakukan pemupukan dengan menambahkan pupuk organik dari kotoran ternak, ingat pupuk organic bukan pupuk kimia atau urea.
Cara diatas dilakukan oleh kelompok tani Tedong Bongak, untuk menyelamatkan tanaman cabe polybag yang sudah hampir mati tersebut, pada beberapa daerah lainnya tim kami juga menemukan persoalan yang sama dengan kelompok tani Tedong Bongak, tepatnya di Kecamatan Timpeh Kabupaten Dharmasraya, salah seorang dari komunitas Tani Unggul Cabe juga mempraktekkan teori yang sama, hanya saja model penanaman cabe yang dilakukannya di areal perladangan, tidak di dalam polybag seperti kelompok tani Tedong Bongak, namun ada satu tambahan jika penyelamatan dilakukan pada cabe yang ditanam di areal perladangan, yakni dengan membuat bedengan yang teratur, hal ini berguna untuk menjaga kelembapan tanah pada areal pertanaman cabe.
Demikian kiranya tuan dan nyonya rangkuman yang bisa kami tuliskan untuk menyelamatkan tanaman cabe yang sedang diambang kepunahan, semoga petani cabe Indonesia jaya selalu.
Mari Merdeka !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar