Menciptakan suatu pertanian yang berkesinambungan dengan sistim ketahanan pangan, menuntut kita harus konsisten dengan bercocok tanam, khususnya tanaman padi, namun keseriusan tersebut juga tidak akan terjadi ketika areal persawahan kesulitan mendapati air.
Kunjungan P3L-Dharmasraya ke dusun Padang Tengah kecamatan Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya, ditemukan permasalahn yang demikian, mas bro, salah seorang anggota kelompok tani berkisah tentang mula terjadinya alih fungsi lahan di kampungnya.
�Awalnya, semua kelompok tani kami bercocok tanam padi sawah, waktu sawah kami lancar mendapat air, namun pada suatu kali irigasi untuk sawah tersebut macet sehingga air susah kami dapati, hal itu terjadi cukup lama, sehingga pada akhirnya anggota kelompok tani kami satu persatu bertanam karet dan sawit �, kata mas bro.
Pada moment macetnya saluran irigasi merupakan alasan yang sangat ideal untuk beralih fungsi lahan, air yang tidak cukup jika dipaksakan bertanam padi yang terjadi bisa saja gagal panen, ditambah lagi tanaman tahunan seperti karet dan sawit tidak terlalu sulit perawatannya, namun disisi lain untuk harga dua komoditi tersebut ditentukan oleh perusahaan, disini sebenarnya yang sangat menyulitkan bagi petani karet dan sawit, terlebih ketika hutang rumah tangga tani menumpuk dan nilai jualnya merosot.
Satu-satunya yang mungkin membedakan dengan padi sawah adalah, ketika harga beras anjlok akibat import beras dari Thailand, maka petani padi masih punya pilihan untuk menyimpannya dalam waktu yang cukup lama, menyimpan ini tentu saja menyimpan dan tidak kelaparan, sedangkan untuk komoditi karet dan sawit tidak mungkin hal seperti itu dilakukan.
Sekarang salah satu kelompok tani yang berada di dusun padang tengah mengalami persoalan lain, setelah persoalan alih fungsi lahan sekarang mereka tidak kunjung mendapat bantuan dari pemerintah, hal ini mungkin patut juga dipertibangkan, ketika jumlah areal dan kelompok tani mereka tidak lagi mencukupi untuk memenuhi syarat sebuah bantuan tani, tentu hal seperti ini harus pula diperhatikan, bukan berarti ditinggalkan begitu saja.
Jika anda yang membaca artikel ini berminat MENGULURKAN TANGAN, untuk membantu solusi terhadap kondisi kelompok tani di padang tengah, silahkan hubungi P3L-DHARMASRAYA melalui email : p3l.dharmasraya@gmail.com, anda mengirikan surel melalui email, setelah itu kita ketemuan, kemudian menuju ke lokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar