Tanaman hias selain bentuk daunnya yang cantik, ada juga yang ditanam karena warna bunganya yang menawan dan indah. Berikut beberapa jenis tanaman hias yang memiliki bunga yang indah dengan warna yang menarik.
1. Gloksinia (Sinningia speciosa)
Gloksinia dengan bentuk seperti terompet serta memiliki beraneka warna seperti merah polos, putih, ungu, dan juga berbintik-bintik dan bergaris-garis ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika yang kemudian tersebar di negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Tanaman ini umumnya tumbuh di daerah pegunungan pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Di datran rendah pertumbuhan tanaman ini kurang bagus dan bunganya kurang banyak.
Tanaman hias dengan bentuk bunga seperti terompet ini sering dipelihara di dalam rumah. Agar pertumbuhannya baik, pot tanaman ini sebaiknya diletakkan pada tempat yang agak terang, tetapi tidak terkena sinar matahari yang terik. Batang tanaman hias ini pendek dengan panjang antara 4 - 6 cm, lunak dan berair. Daunnya cukup lebar, berdaging tipis dan berbulu. Perbanyakannya dilakukan dengan menggunakan umbi. Segera setelah bunganya layu, umbinya diangkat dan disimpan. Setelah 3 bulan akan muncul tunas, saat itu lah umbi tersebut dapat ditanam kembali.
2. Kacapiring (Gardenia jasminodes)
Tanaman hias ini selain berbunga indah, juga memiliki bau yang wangi. Di daerah Aceh disebut raja putih, di Jawa Tengah disebut ceplok piring dan di Bali disebut sebagai jempiring. Tanaman ini berasal dari Tiongkok, karena sering juga disebut sebagai bunga Cina.
Tanaman kacapiring ini akan tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, dengan ketinggian mulai dari 400 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia kacapiring banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai pagar karena bercabang banyak dan mudah dalam pemangkasannya. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, dengan tinggi batang dapat mencapai 5 sampai 6 meter. Daunnya berbentuk oblong, berwarna hijau dan mengkilat. Bunganya berwarna putih, berbentuk seperti mawar dengan mahkota bunga yang tersusun dan berbau harum. Bunganya muncul di ujung-ujung ranting muda. Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan tidak memerlukan perawatan khusus, dapat diperbanyak dengan cara dicangkok atau dengan stek batang.
3. Cuphea (Cuphea hyssopifolia)
Mungkin belum banyak yang mengenal tanaman hias berbentuk mungil satu ini. Cuphea berbatang pendek, tetapi memiliki percabangan yang banyak. Tingginya dapat mencapai 30 sampai 40 cm. Letak daunnya berhadap-hadapan, berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing dan berwarna hijau. Bunga Cuphea berwarna ungu sampai ungu keputih-putihan, garis tengahnya sekitar 0,5 sampai 0,8 cm.
Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, jika ditanam di daerah-daerah pegunungan. Jika di dataran rendah, tanaman ini tetap dapat tumbuh tetapi berbunga tidak merata. Tanaman cuphea ini menyukai tempat terbuka dengan banyak pencahyaan mataharinya. Pertumbuhannya akan cepat jika ditanam pada tanah yang mengandung banyak humus. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang atau dengan menggunakan bijinya.
4. Melati Mentomori (Brunfelsia uniflora)
Melati mentomori ini berasal dari Brasil yang kemudian tersebar ke daerah-daerah tropika lainnya, termasuk di Indonesia. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah-daerah dengan ketinggian di bawah 1400 meter di atas permukaan laut, sedangkan jika ditanam di atas ketinggian tersebut maka pertumbuhannya akan kurang subur.
Melati mentomori ini memiliki tinggi batang sekitar 3 meter. Tanaman hias ini dapat bercabang banyak. Daunnya berbentuk lonjong, berwarna hijau tua. Bunganya menunggal, berbau harum terutama pada malam hari. Bentuk bunganya seperti terompet dengan sisi-sisi yang bergerigi, dengan gradasi warna yang sangat indah, dimulai dari ungu tua lalu menjadi ungu muda dan pada akhirnya akan berubah menjadi putih. Tanaman hias dapat berbunga sepanjang tahun. Secara alamiah, bunga ini memperbanyak dirinya dengan biji. Tetapi dapat juga diperbanyak dengan cara mencangkok dan stek batang.
5. Nusa Indah (Musaenda philippica)
Nusa indah berasal dari Filipina, Masuk ke Indonesia diperkirakan sekitar tahun 1960-an. Tanaman hias menyukai daerah dataran rendah, jika ditanam di tempat terbuka, maka akan tumbuh subur dan berbunga lebat. Tak jarang pula tanaman ini dijadikan sebagai tanaman pagar dengan pemangkasan yang teratur.
Tanaman hias ini berbentuk perdu. Dengan ketinggian dapat mencapai sekitar 3 sampai 4 meter, dan bercabang banyak. Tajuk tanaman ini sangat rimbun. Daun nusa indah memiliki bulu yang sangat halus. Bunganya berukuran kecil seperti terompet, berwarna putih atau kuning. Daun kelopaknya berukuran besar, bentuknya bulat telur panjang sekitar 6 sampai 7 cm panjangnya. Berwarna merah, merah muda, dan juga putih. Orang seringkali mengira bahwa bagian inilah bunganya, padahal sebenarnya, itu adalah daunnya. Tanamna nusa indah dapat diperbanyak dengan cangkok ataupun dengan stek batang, tetapi bagian batang yang telah tua.
6. Perbena (Verbena laciniata)
Tanaman hias dengan daun indah dan berbunga serempak ini berasal dari Paraguai. Dapat tumbuh dengan baik dan berbunga banyak pada tempat dengan ketinggian 5 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Verbena menyukai tanah dengan kandungan humus yang tinggi dan menyukai tempat terbuka yang banyak menerima sinar matahari. Tanaman hias ini mampu berbunga sepanjang tahun.
Batangnya kecil, panjang, bercabang banyak, dan merayap di permukaan tanah, karena itu terkadang bunga ini dijadikan sebagai tanaman penutup tanah atau untuk pembatas taman. Daunnya bercangap menyirip ganda dan berwarna hijau. Bunga Verbena tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir, panjangnya antara 5 sampai 16 cm. Bunga-bunganya berbentuk payung dengan garis tengah 1 sampai 1,5 cm dengan warna bunga ungu. Secara alamiah memperbanyak dirinya dengan menggunakan biji, tetapi dapat juga diperbanyak dengan menggunakan stek batang.
7. Piulces (Saintpaulia ionantha)
Asal tanaman hias ini adalah Afrika Timur. Piulces dapat tumbuh subur di dataran rendah maupun di daerah pegunungan sampai pada ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut. Tanaman hias yang dapat berbunga sepanjang tahun ini sangat menyukai tempat yang teduh dan lembab.
Batang tanaman hias ini pendek dengan panjang sekitar 5 sampai 8 cm. Daunnya berbentuk hati dengan pinggiran beringgit berwarna hijau tua dan agak tebal. Kedua permukaan daunnya berbulu halus. Bunganya tersusun dalam rangkaian berbentuk payung, bergagang panjang, berbentuk suban g dengan warna ungu keputih-putihan. Di bagian tengah bunga terdapat kepala sari yang berwarna kuning. dengan garis tengah bunga sekitar 2,5 samapai 3 cm. Tanaman hias yang biasa ditanam di dalam pot ini, memiliki berbagai varietas dengan bunganya yang besar dan memiliki beragam awrna seperti merah, putih, ungu, merah muda.
Gambar: Gloksinia (Sumber foto: ingrijirea-florilor.blogspot.com) |
Tanaman hias ini selain berbunga indah, juga memiliki bau yang wangi. Di daerah Aceh disebut raja putih, di Jawa Tengah disebut ceplok piring dan di Bali disebut sebagai jempiring. Tanaman ini berasal dari Tiongkok, karena sering juga disebut sebagai bunga Cina.
Tanaman kacapiring ini akan tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, dengan ketinggian mulai dari 400 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia kacapiring banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai pagar karena bercabang banyak dan mudah dalam pemangkasannya. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, dengan tinggi batang dapat mencapai 5 sampai 6 meter. Daunnya berbentuk oblong, berwarna hijau dan mengkilat. Bunganya berwarna putih, berbentuk seperti mawar dengan mahkota bunga yang tersusun dan berbau harum. Bunganya muncul di ujung-ujung ranting muda. Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan tidak memerlukan perawatan khusus, dapat diperbanyak dengan cara dicangkok atau dengan stek batang.
Gambar: Bunga Kacapiring (Sumber foto: pleisbilongtumi.wordpress.com) |
Mungkin belum banyak yang mengenal tanaman hias berbentuk mungil satu ini. Cuphea berbatang pendek, tetapi memiliki percabangan yang banyak. Tingginya dapat mencapai 30 sampai 40 cm. Letak daunnya berhadap-hadapan, berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing dan berwarna hijau. Bunga Cuphea berwarna ungu sampai ungu keputih-putihan, garis tengahnya sekitar 0,5 sampai 0,8 cm.
Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, jika ditanam di daerah-daerah pegunungan. Jika di dataran rendah, tanaman ini tetap dapat tumbuh tetapi berbunga tidak merata. Tanaman cuphea ini menyukai tempat terbuka dengan banyak pencahyaan mataharinya. Pertumbuhannya akan cepat jika ditanam pada tanah yang mengandung banyak humus. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang atau dengan menggunakan bijinya.
Gambar: Bunga Cuphea (Sumber foto: en.hortipedia.com) |
Melati mentomori ini berasal dari Brasil yang kemudian tersebar ke daerah-daerah tropika lainnya, termasuk di Indonesia. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah-daerah dengan ketinggian di bawah 1400 meter di atas permukaan laut, sedangkan jika ditanam di atas ketinggian tersebut maka pertumbuhannya akan kurang subur.
Melati mentomori ini memiliki tinggi batang sekitar 3 meter. Tanaman hias ini dapat bercabang banyak. Daunnya berbentuk lonjong, berwarna hijau tua. Bunganya menunggal, berbau harum terutama pada malam hari. Bentuk bunganya seperti terompet dengan sisi-sisi yang bergerigi, dengan gradasi warna yang sangat indah, dimulai dari ungu tua lalu menjadi ungu muda dan pada akhirnya akan berubah menjadi putih. Tanaman hias dapat berbunga sepanjang tahun. Secara alamiah, bunga ini memperbanyak dirinya dengan biji. Tetapi dapat juga diperbanyak dengan cara mencangkok dan stek batang.
Gambar: Bunga Melati Mentomori (Sumber foto: pt,wikipedia.org) |
Nusa indah berasal dari Filipina, Masuk ke Indonesia diperkirakan sekitar tahun 1960-an. Tanaman hias menyukai daerah dataran rendah, jika ditanam di tempat terbuka, maka akan tumbuh subur dan berbunga lebat. Tak jarang pula tanaman ini dijadikan sebagai tanaman pagar dengan pemangkasan yang teratur.
Tanaman hias ini berbentuk perdu. Dengan ketinggian dapat mencapai sekitar 3 sampai 4 meter, dan bercabang banyak. Tajuk tanaman ini sangat rimbun. Daun nusa indah memiliki bulu yang sangat halus. Bunganya berukuran kecil seperti terompet, berwarna putih atau kuning. Daun kelopaknya berukuran besar, bentuknya bulat telur panjang sekitar 6 sampai 7 cm panjangnya. Berwarna merah, merah muda, dan juga putih. Orang seringkali mengira bahwa bagian inilah bunganya, padahal sebenarnya, itu adalah daunnya. Tanamna nusa indah dapat diperbanyak dengan cangkok ataupun dengan stek batang, tetapi bagian batang yang telah tua.
Gambar: Bunga Nusa Indah (Sumber foto: embundankaca.wordpress.com) |
Tanaman hias dengan daun indah dan berbunga serempak ini berasal dari Paraguai. Dapat tumbuh dengan baik dan berbunga banyak pada tempat dengan ketinggian 5 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Verbena menyukai tanah dengan kandungan humus yang tinggi dan menyukai tempat terbuka yang banyak menerima sinar matahari. Tanaman hias ini mampu berbunga sepanjang tahun.
Batangnya kecil, panjang, bercabang banyak, dan merayap di permukaan tanah, karena itu terkadang bunga ini dijadikan sebagai tanaman penutup tanah atau untuk pembatas taman. Daunnya bercangap menyirip ganda dan berwarna hijau. Bunga Verbena tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir, panjangnya antara 5 sampai 16 cm. Bunga-bunganya berbentuk payung dengan garis tengah 1 sampai 1,5 cm dengan warna bunga ungu. Secara alamiah memperbanyak dirinya dengan menggunakan biji, tetapi dapat juga diperbanyak dengan menggunakan stek batang.
Gambar: Bunga Verbena (Sumber foto: bungahias.net) |
Asal tanaman hias ini adalah Afrika Timur. Piulces dapat tumbuh subur di dataran rendah maupun di daerah pegunungan sampai pada ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut. Tanaman hias yang dapat berbunga sepanjang tahun ini sangat menyukai tempat yang teduh dan lembab.
Batang tanaman hias ini pendek dengan panjang sekitar 5 sampai 8 cm. Daunnya berbentuk hati dengan pinggiran beringgit berwarna hijau tua dan agak tebal. Kedua permukaan daunnya berbulu halus. Bunganya tersusun dalam rangkaian berbentuk payung, bergagang panjang, berbentuk suban g dengan warna ungu keputih-putihan. Di bagian tengah bunga terdapat kepala sari yang berwarna kuning. dengan garis tengah bunga sekitar 2,5 samapai 3 cm. Tanaman hias yang biasa ditanam di dalam pot ini, memiliki berbagai varietas dengan bunganya yang besar dan memiliki beragam awrna seperti merah, putih, ungu, merah muda.
Gambar: Bunga Piulces (Sumber foto: doprops.com) |