Ada dua tipe yang umum untuk Kubis cina ini yaitu pak choi dan choi sam dengan cara budidaya yang hampir sama. Pak choi dikenal dengan nama kubis putih cina, karena memiliki tangkai daun putih yang khusus, walaupun beberapa varietas memiliki tangkai daun yang hijau. Sedangkan varietas choi sam adalah kubis cina berbunga, ciri utamanya adalah tumbuhnya yang tegap dan cepat tumbuh atau biasa dikenal dengan nama sawi hijau.
Budidaya
Cara yang dianjurkan untuk membudidayakan tanaman ini adalah sebagai berikut:
- Benih disemaikan terlebih dahulu di dalam kotak-kotak atau bedengan persemaian jika menginginkan panen dalam jangka waktu 4 minggu. Jika dilakukan penyebaran langsung memerlukan enam minggu untuk menunggu waktu siap panen. Sebaiknya tidak menggunakan polybag pada saat penyemaiannya karena hanya akan membuang biaya yang lebih banyak.
- Tanaman semai dapat dipindah tanam sejak umur tiga minggu dengan jarak tanam 15 cm, dan diberikan naungan selama lima hari pertama. Jika bibit semai besar yang digunakan, tanaman sudah dapat dipanen pada 25 hari setelah pindah tanam dengan hasil panen mencapai 30 ton per ha. Dari pertanaman enam minggu dapat dipanen hasil sebanyak 50 ton per ha.
- Pemupukan dapat dilakukan dengan pemberian pupuk dasar 1 ton/ha kapur pada kebanyakan tanah masam dengan pH dibawah 5,5. Untuk semua Cruciferae daun dapat digunakan sampai 20 ton/ha per tahun kompos atau pupuk kandang yang matang. Sayuran ini tidak memerlukan pupuk majemuk jika telah menggunakan pupuk kandang. Jika tidak, dianjurkan melakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk majemuk 12:12:17:2 sebanyak 200 kg/ha setiap pertanaman. Kebutuhan nitrogen untuk tanaman ini agar tanggap baik adalah dengan takaran sampai 250 kg/ha pupuk urea.
- Urea sebaiknya diberikan melalui penyiraman pada tanaman sepanjang waktu pertumbuhannya sampai satu minggu sebelum panen. Penyiraman yang sering dapat memacu pertumbuhannya.
Perlindungan Tanaman
Spesies ini memiliki rentang penyakit yang sama dengan kubis-kubis barat. Busuk basah Erwinia dapat menjadi parah jika tanaman terluka pada saat kegiatan budidaya . Penyakit akar pekuk dapat sangat parah dan menyebabkan pertumbuhan kerdil yang nyata. Tetapi penyakit bercak daun Alternaria biasanya tidak menjadi masalah. Penyakit rebah semai Pythium spp. akan merusak jika air terlalu banyak diberikan, maka dianjurkan untuk melakukan penyiraman fungisida tembaga.
Tanaman ini umumnya kurang rentan terhadap hama, umumnya tanaman ini diserang oleh ngengat punggung intan meskipun begitu pengaruhnya terhadap tanaman tidak serius. Karena tanaman ini tumbuh cepat, pemeliharaan bedengan benih yang bersih merupakan satu-satunya persyaratan untuk pengendalian gulma.
(Sumber foto: www.theguardian.com) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar