Gambar 1: Para-para/ajir kerangka A (Sumber foto: tanaman-hias-indonesia.blogspot.com) |
Banyak spesies atau jenis sayuran tropika yang bersifat memanjat dan sayuran tersebut harus ditanam dengan menggunakan para-para. Tonggak juga dibutuhkan untuk mencegah kerebahan pada tanah yang stabil. Dalam banyak kondisi, hasil yang lebih tinggi dapat diperoleh dari sayuran dengan budidaya para-para dibandingkan dengan tipe atau sulur dibiarkan tumbuh di permukaan tanah. Kenaikan hasil yang sangat besar dari budidaya para-para ini dapat dilihat dari budidaya tanaman Cucurbitaceae, Leguminosae, dan Solanceae.
Perkembangan tanaman semak atau varietas bertubuh pendek merupakan ciri utama negara-negara maju karena upah tenaga untuk budidaya para-para merupakan penghalang. Namun di kebanyakan negara tropika, budidaya para-para merupakan masalah yang mudah.
Terdapat berbagai tipe struktur para-para yang dapat digunakan untuk sayuran memanjat. Yang paling sederhana adalah menggunakan tiang atau tonggak lurus dengan tinggi yang sesuai kira-kira 2 meter, yang ditanam kuat dalam tanah hingga kedalaman sekitar 170 - 180 cm di atas permukaan bedengan. Tipe para-para ini sangat cocok untuk buncis memanjat karena buncis tidak membawa buah-buah yang berat yang memerlukan penopang yang lebih rumit. Untuk buncis dan kacang panjang, jarak tanam 60 cm dalam dua baris sepanjang bedengan dengan lebar 120 cm akan memberikan hasil optimal. Buncis memanjat dengan melilit, dan beberapa paku dipasang dengan selang jarak tertentu sepanjang tonggak akan membantu pemanjatan.
Ada dua tipe para-para yang umum digunakan, ditunjukkan pada gambar 1 dan 2. Gambar 1, tipe para-para atau ajir kerangka A; cocok untuk tanaman mentimun, gambas atau pare belut. Tonggak harus ditanam cukup kuat untuk mencegah runtuhnya ke arah barisan bila para-para menyanggah buah yang berat. Cara yang paling sederhana untuk menghindari keruntuhan adalah dengan mengikat tiang-tiang tegak pada tonggak melintang dengan lilitan kawat besi lunak. Sedangkan Gambar 2, Para-para atau ajir kerangka segiempat cocok untuk anggur, pare pahit,maupun pare lainnya dan mentimun. Tipe kerangka ini memerlukan waktu sedikit lebih banyak untuk membuatnya daripada kerangka A, tetapi berguna saat pemanenan dan untuk pare yang memerlukan pembungkusan untuk mencegah kerusakan karena lalat buah. Sulur-sulur tanaman dipelihara pada bagian atas panggung dan buah-buah akan dengan mudah bergantungan di bawahnya.
Untuk membuat semua tipe para-para, dianjurkan untuk menggunakan tiang-tiang kayu keras atau tiang-tiang bakau. Jika disimpan secara benar di dalam gudang yang kering setelah digunakan dan dilindungi dari rayap, kayu-kayu tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun. Tiang bambu dan kayu lunak akan tahan hanya kira-kira satu tahun dalam kondisi tropika basah. Mengoles tiang-tiang dengan minyak bekas pelumas (oli bekas) yang dicampur dengan sedikit minyak tanah dan insektisida (BHC) akan memperpanjang umur kayu tersebut.
Gambar 2: Para-para atau ajir kerangka segi empat (Sumber foto: epetani.pertanian.go.id) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar