Pada umumnya tanaman pare dikenal dalam dua varietas yang berbeda terutama dalam hal sifat buahnya. Varietas chinensis umumnya jenis yang lebih umum dikenal, memiliki buah yang besar hingga kira-kira 30 cm panjangnya. Varietas muricata mempunyai buah yang lebih kecil dan bijinya diliputi oleh bubur (pulp) berwarna merah. Pare adalah pemanjat yang ramping dengan daun berbaga dalam yang sangat khas. Varietas chinensis rasanya kurang pahit dan paling baik untuk ditanam bagi keperluan pasar.
Budidaya
Tidak mudah menanam tanaman dengan baik karena membutuhkan pemeliharaan dan kondisi tanah yang baik. Tetapi, jika diusahakan dengan baik, hasil lebih dari 30 ton/ha dapat diperoleh dari pertanaman yang berumur 14 sampai 16 minggu, dengan panenan pertama pada umur sekitar 10 minggu. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 60 cm, seperti pada mentimun dan gambas. Tanaman ini berbentuk geragih yang ramping yang harus diatur dengan hati-hati dan diikat ke atas pada para-para untuk mencegah menjalarnya di atas tanah. Dianjurkan untuk mengatur liana-liana di atas kerangka para-para untuk memudahkan pemanenan dan pembungkusan buah. Tunas-tunas samping yang tumbuh berlebihan dari bagian bawah batang harus dipangkas; tindakan ini akan memberikan penutupan yang cukup pada atap para-para dan pertumbuhan yang lebih kuat dari liana atau batang utama. Tanaman ini memerlukan lebih banyak perhatian dan pengaturan daripada Cucurbita lain agar mendapatkan hasil yang optimal.
Pemupukan untuk tanaman pare ini sama seperti pada gambas, kecuali pupuk kandang atau bahan organik lain harus selalu digunakan jika tanahnya berliat. Hal ini akan memberikan tingkat kesuburan dan struktur tanah yang lebih baik.
Perlindungan Tanaman
Tanaman ini mudah terserang embun tepung dan bercak daun yang disebabkan oleh Cercospora citrulilina, dan pengendaliannya seperti pada perlakuan mentimun. Buahnya sangat rentan terhadap serangan lalat buah dan jika hama ini menyerang maka buahnya harus dilindungi dengan cara dibungkus plastik atau pun daun pisang kering.
(Sumber foto: mgaseed.com) |
Artikel sebelumnya: Bercocok tanam Gambas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar